*Baca Dari Bawah ke Atas!


Author: F

--------------------------------------------------------------------------Udah deh, ga tegang ya kaya yang pertama ada lari-larinya? hehe mianhae abis tadi banyak gangguan kalo ada yang kelewat -_-)/ wks

nb: Untuk ramalan yang dimaksud Kai, lihat awalan cerita dari FF sebelumnya.

-END-

Setelah itu mereka menjadi "keluarga". Saling mengisi satu. Dua Kakak beradik ini sekarang tidak merasa ditinggalkan lagi satu sama lain.

Kai's Mind: "ternyata ini maksud dari ramalan itu, keluarga...."

"aku tak sudi mempunyai suami seperti mu!" teriak DO dari kamar sambil melempar bantal tepat didepan muka Kai.

"Anggap aku adalah ayah mu, DO sebagai Eoma dan Sehun sebagai kembaran mu" lalu kai tersenyum setelah menjelaskan itu.

"oke chagia!" jawab DO sambil berlari ke kamar Kai. "Luhan, anggap saja kami sebagai saudara ya" kata Kai pada Luhan.

"Kalian ini seenaknya" Kai cemberut. "Baiklah kau akan tidur dengan ku DO. Lalu Sehun dengan Luhan" jelas Kai.

"Ya hyung, Sehun kesepian. Lagi, Hyung dan DO hyung bisa belajar bersama" jawab sehun polos. "Hai hyung" Luhan memberi salam dari balik DO.

"Kalian?" kata Kai kaget. "Mwo? wae? Sehun mengundang kami disini. Katanya dia kesepian. Dia meminta kami tinggal disini" jawab DO.

"Siapa itu.....? Sehun!! tolong bukakan pintu." teriak kai. "Ya hyung bentar..." jawab Sehun. Lalu Sehun berlari membuka pintu.

-Dalam apartemen Kai- "Dasar orang itu....kenapa tak bilang" gerutu Kai. "TINGTONGGGGG!!" terdengar bunyi bell.

"Jadi?.........." sebelum Kai selesai DO sudah memotong. "Ya~ kita tetangga sekarang...." jawab DO sambil masuk apartemen.

"Ini rumah ku" kata DO. "kau lupa? tempo hari aku meminta kau antar ke office apartemen ini, jadi aku pindah. didepan kamar mu." lanjutnya.

Saat sampai didepan apartemen, "Kalian mau kemana?" tanya Kai. "Pulang" balas DO. "Rumah kalian?" tanya Kai heran.

"Woy sudah, kalian ini" Kata Kai melerai. "Iya ayo kita pulang.." ajak DO.

"Hari ini sangat lelah" kata Sehun. "Aku tidak lelah" Jawab Luhan polos. "Kau kan sudah lama tak sekolah" Balas Sehun jengkel.

"mianhae chagiaaaaa~" ledek DO sambil berlari meninggalkan Kai. "awas kau!" lalu Kai mengejar DO.

"Ya wajarlah... Luhan kan baru disekolah ini. Jadi dia butuh 'guide'. Yakan?" kata DO. "Hai, memang adik ku pemandu apa?" balas Kai kesal.

"Lihat mereka berdua, bagaikan anak kembar tak terpisahkan. Aku sedikit iri pada mereka" Kata Kai sambil melihat Sehun dan Luhan.

"Bagaimana dengan surat-surat Luhan?" tanya Kai pada DO. "Sudah beres, untung kau membantu ku." balas DO. "ah tak apa, kita kan teman" Kai

"Benarkah? wooo hebat!!" Balas Sehun gembira. "Mohon bantuanya....Sehun" kata Luhan. "eh, ia Luhan" jawab Sehun canggung.

"Jadi dia bisa sekelas dengan ku?" tanya Sehun gembira. "Nae Sehun, mungkin kalian akan sekelas" balas DO

"Umurnya sama dgn mu Sehun. Seharusnya ia sekelas dgn ku dan Kai. Tapi karena ia mulai sakit-sakitan, jadi dia harus berhenti sementara." DO

"Ya, terima kasih. teman" lalu Luhan tersenyum dengan ceria. "Oh iya, omong-omong. Umur mu berapa?" tanya Sehun.

"Luhan..." kata Sehun terdiam. "Nae?" jawab Luhan polos. "Akhirnya aku meluhatmu bangun." balas Sehun.

Ya, ini sama seperti Kai dan Sehun. Tak lama mereka pun menangis. Menghampiri Luhan bersama DO yang sedang berpelukan. "syukurlah" kata Kai.

"Ia hyung, tak akan" balas Luhan. Kai dan Sehun terdiam. Melihat Kakak-Adik yang selalu bertemu tapi berpisah. Mereka serasa melihat cermin.

"Jangan tinggalkan aku lagi Luhan......Jangan...." kata DO sambil memeluk Luhan erat.

"Luhan........" seketika tangis DO pecah. Tangis bercampur senang menyatu pada saat itu juga. DO langsung memeluk Luhan kuat.

Lalu semua mata tertuju pada Luhan, lalu mereka lihat Luhan mulai membuka mata. Setelah terbuka, lalu ia langsung tersenyum.

".............hyung"

"Diam kau Kai, urus adik mu. Sangat kekanakan" Kata DO. "Wae? aku tidak berkata apa-apa" Kai heran. ............lalu hening beberapa menit.

".......sudah"

Kai belum pernah melihat DO semarah itu, apalagi Sehun yang tahu DO adalah orang yang pendiam tetapi membentaknya seperti itu.

"Kau ini, kekanakan sekali! Kau tak tahu bahwa Luhan itu sedang sakit. Dia belum sadar selama 6 bulan ini. Apa kau tahu?" DO marah.

"Maaf hyung :(" kata Sehun sambil menunduk. Sangat merasa tak enak. Merasa sangat bersalah. Lalu duduk, dan keluar air mata.

"Luhan kau tidak apa kan..?" DO bertanya pada Luhan, lalu DO mengelus pipi Luhan yang baru saja dicubit Sehun.

"Sehun....kau....kasihan Luhan" sambung Kai. lalu Sehun hanya menunduk malu, merasa bersalah. DO langsung menuju samping Luhan.

"Sehun.....kau" panggil Kai. "Eh iya...." lalu Sehun baru sadar dan dia melepaskan cubitan dipipi Luhan.

Sehun: Eh ada hyung, Hai hyung....~ *lalu senyum polos dengan tangan masih menarik pipi Luhan*

Kai: "Sehun?" | DO: "SEHUN~!! JANGAN DICUBIT ITU ADIKNYA HYUNG! SEHUNNNNNNNN!!!! ;A;

saat mereka sampai depan kamar dan *JENGJENGGGGG!!!!* ada Sehun dengan pose sedang berada disamping Luhan, menarik-narik pipi Luhan.

-sampai dirumah sakit- "Kamar berapa?" kata Kai. "Makanya jangan sok tahu dasar kau. 267!" lanjut DO. "Ayo cepat!" kata Kai mendorong DO.

-Iklan- Typo itu membuat kegantengan bertambah. jangan komen dulu, ntar gua ngakak ini belom selesai baru mau ke puncak elah -_-

Lalu Kai menarik tangan DO dan berlari menuju rumah sakit itu. DO hanya tertarik oleh Kai. Tak berkata apa-apa, hanya mengikuti langkah Kai.

"Weh! Weh! diam! jangan berkata seperti itu lagi!" potong Kai sambil memotong janji nya diam selama DO bercerita. "Mari kita kesana!"

Hati ku sakit, kangen sekali dengan Luhan. Luhan .... aku lelah melihatnya tersiksa. Mungkin aku adalah kakak yang gagal.

Luhan adalah adik tiri ku. Walau kami tidak sedarah, tapi aku sangat sayang padanya. Aku sirik setiap melihatmu dengan Sehun.

Kau tahu kan kalau Ayah Ibu ku sudah tak ada? sebelum mereka pergi itu....dia menikah lagi. Jadi dia bukan ayam kandung ku.

Dia adalah Luhan, Dia sebenarnya adik ku. Keluarga yang kupunya satu-satunya.

-DO cerita lagi- Jadi dirumah sakit itu, ada seseorang yang aku sayang. Aku sangat sayang pada nya. Sangat Sangat....

Ah nae, akan ku kunci dahulu mulutku. Sreetttt *gaya kai sambil seolah menutup resleting mulutnya*

"Sebenarnya.... aku memang ada apa-apa ke rumah sakit itu...." DO memulai ceritanya. "NAH! APA KATAKU!" potong Kai. "Hai dengarkan aku dulu"

"Aku ingin bercerita, mengenai sesuatu..." kata DO berkata serius. "... Baiklah. Kau ingin cerita apa?" Balas Kai. *lalu DO mulai cerita*

Kai langsung menengok ke belakang. "Yo~ wae bro?" tanya Kai. "Lagak bahasa mu Kai" balas DO. "hehe, ada apa?" kata Kai cekikik.

-disaat yang sama saat Sehun diperjalanan ke rumah sakit- "Hah anak itu, aku jadi pulang sendiri." gerutu Kai. "Kai~!!!" panggil DO.

"Ayo bangun huaaaaa rawr!!!! hahahahahahaha" Canda Sehun sambil tertawa lebar. "Luhan, hehe peace. Wehehe.." lanjut Sehun tak bersalah.

"Apa kabar mu Luhan? baikkan?" tanya Sehun pada Luhan yang masih saja tidur. "Kau tidur lama sekali. Ayo bangun~" lanjut Sehun

"Luhan~~" teriak kecil Sehun sambil masuk dan memeluk erat Luhan. "Aku kangen pada mu" jelas Sehun.

Lalu setelah itu Kai pulang ke rumah. Tapi Sehun malah ke rumah sakit itu. Melihat Teman yang selalu ia sapa tp blm pernah menyapanya, Luhan

Lalu setelah itu Sehun langsung lari keluar sekolah. "Anak itu mulai aneh, apa karena tabrakan itu?" gumam Kai bingung.

"Mwoya? nanti ...." Kata Kai tapi sebelum Kai beres, Sehun sudah memotong "Tak apa hyung! aku akan lewat jalan yang tidak menyebrang!"

-disekolah- "Aku kangen Luhan" Gumam Sehun ditengah pelajaran. -pulang sekolah- "Hyung~ Sehun mau kerumah teman dulu" kata Sehun pd Kai.

Lalu setelah itu mereka langsung plng kerumah. Lalu sesampainya dirumah berjalan seperti biasa. hanya sejak kejadian itu, mereka lebih dekat

"hyung, apa kau benar tak tahu DO hyung bertemu siapa?" tanya Sehun. "Ia dia selalu tak beri tahu walau sudah ku tanya terus" jawabnya

"Sedang apa kau disini?" tanya Kai pd DO. "emm, tak ada. hehe." jawab DO sedikit aneh. "Aneh kau" jawab Kai sambil melambaikan tangan pd DO.

Lalu Kai dan Sehun berjalan keluar rumah sakit. Saat akan keluar, mereka bertemu dengan DO. "DO!" sapa Kai. "Eh Kai.." Kata DO reflek.

"Ayo bawa barang mu itu, aku sudah mengurus tentang rumah sakit ini~" Kata Kai berjalan keluar ruangan sambil diikuti Sehun. "Ya hyung~"

"Hyung apa kau tega menyuruh aku membawa semua ini?" rajuk sehun sambil mengeluarkan puppy eyes. "Ya! Ya! baiklah" Kai sambil mengambil tas.

"Sudah siappp~~~!" kata Sehun semangat. "Dasar kau ini" kata Kai melihat tingkah adiknya. "Baiklah bawa barangmu~" lanjut Kai.

-siang hari- "Sehun, ayo bereskan barang-barang mu" kata Kai saat baru dtng dan membuka pintu. Saat Kai melirik sudah ada Sehun dihadapannya

Karena Sehun sore ini akan pulang, maka ia setelah sampai kekamarnya langsung mandi dan membereskan beberapa barangnya.

Lalu setelah itu Sehun kembali ke kamarnya. "Dadah, cepat bangun ya." Kata Sehun pamit

"Nah bagaimana? segarkan? Sehun!" kata Sehun bangga setelah mengelap muka Luhan. "Muka mu lucu Luhan, kalau bangun. Kita harus berteman!"

"Karena aku teman yang baik, jadi aku akan mengelapi mu agar bersih dan segar" kata Sehun semangat. Lalu Sehun mencari lap untuk Luhan.

"pasti kau kangen ya bangun pagi-pagi. Maka ayo cepat bangun" kata Sehun pada Luhan. "kau sepertinya tambah pucat saja." kata Sehun.

Sehun sampai ketiduran diruangan itu -pagi hari- "emm...sudah pagi." kata Sehun sambil mengucek matanya. "Pagi Luhan" kata Sehun pada Luhan.

Semalaman Sehun bercerita, mulai tentang hyungnya, sekolah, sampai kenyataan ia tidak bisa menyebrang jalan sendiri.

Semalaman ia berada diruangan itu, Sehun sempat kembali keruangannya hanya untuk makan dan minum obat. lalu ia kembali ke kamar 267 itu.

Tak lama handphone Sehun berbunyi, "ah SMS Kai hyung....emm dia bilang dia langsung pulang. baiklah aku akan disini saja, hihihi" kata Sehun

"aman" kata Sehun setelah mengintip. Lalu Sehun masuk ke kamar 267 itu. "Sore Luhan~" kata Sehun sambil tersenyum.

"kalau ketahuan DO hyung pasti dia akan mengadu pd Kai hyung aku berjalan-jalan" lanjut Sehun sambil menyembunyikan badannya dibalik dinding

Tapi dekat pintu kamar itu ada pemandangan berbeda, DO keluar dari ruangan itu. "Ah itu ... oh iya aku harus sembunyi!" ide sehun.

"Baik hyung, yang lama ya" ejek Sehun sambil melambaikan tangan. Setelah itu Sehun diam-diam menuju ruangan 267 kembali.

Lalu ia melanjutkan makannya, Kai lalu berganti baju melepas baju seragamnya yang berkeringat. "Ah disini panas. Aku akan keluar dulu"

"ohok! apa hyung? berarti bukan siapa-siapanya" kt Sehun memberi alibi. "Lalu...Kenapa kau tersedak?" tanya Kai bingung. "hehe" jawab Sehun

"Ah iya, tadi aku bertanya pada DO tentang ruangan itu. Tapi Dia tidak bilang apa-apa" mendengar perkataan Kai itu, Sehun sedikit kaget.

"ah besok sore kau mungkin akan pulang Sehun. bersabarlah 1 malam lagi. Ini untukmu juga." jelas Kai. "ne hyung" jawab sehun pasrah.

"Eh hyung, sudah pulang? aku bosan disini hyung..." tanya Sehun basa-basi. Padahal ia baru 5 menit sampai ruangan itu.

Lalu Sehun berjalan cepat menuju kamar. Tak lama~ "Hoy!" terdengar suara dari arah pintu. Ternyata itu Kai yang sedang masuk kamar.

Pamit Sehun sambil melambaikan tangan pd Luhan saat akan menutup pintu. "Aku harus cepat kekamar, nanti kalau ketahuan jalan-jalan bisa ..."

Sekitar 2 jam ia berada diruangan itu. Sehun hanya mengoceh pd Luhan. "Ah, Saatnya Sehun makan. Hampir lupa. Dadah Luhan nanti bertemu lagi"

Lalu Sehun duduk disamping orang yang bernama Luhan tersebut, "kamu kenapa? pasti sakit ya? sama aku juga sakit." kata Sehun pada Luhan.

Lalu ia membaca, "Tuan Luhan". "Ahhhhhhh~ Sehun tahu pasti namanya Luhan, hehe" kata Sehun sambil menjulurkan sedikit lidahnya.

"permisi, kau siapa?" tanya Sehun. Tapi orang itu terus tidur. "Hmm, mungkin belum sadar" kata Sehun.

"Permisi...." Kata Sehun sambil membuka pintu. Tapi tak ada jawaban. lalu Sehun mendekati orang yang sedang berbaring itu.

"Ruangan ini kan?" Sehun sudah sampai didepan ruangan 267. Lalu Sehun mengintip dari kaca yang ada dipintunya. "Wah ada orang" katanya.

Lalu Sehun berjalan-jalan dirumah sakit itu, masih sambil memakai baju pasien berwarna biru langit. "lalalala~" senandung Sehun.

"Eh, kamar 267 kata hyung. Ada apa ya disana" tanya Sehun. "Kesana ah, daripada aku mati bosan disini" lanjutnya.

-jam 10- "Aku bosan" kata Sehun sambil menengadahkan wajah kelangit-langit. "Aku kan sudah sehat. Sejak saat itu hyung jadi lebih protektiv"

-pagi hari- "Hati-hati hyung!" kata Sehun pada Kai yang akan berangkat sekolah. "Kira-kira ada apa ya diruangan itu" gumam Sehun penasaran.

"Emm? Oprasi? siapa yang sedang dioprasi?" tanya kai sambil membuka sebungkus roti. "Tak tahulah hyung.." jawab Sehun.

"Mwoya? lantai 4? hmmm, bukannya itu ruangan untuk pemulihan oprasi?" jawab Sehun sambil berfikir mengerutkan kening nya.

"Sehun, aku bingung. tadi aku melihat DO masuk sebuah ruangan dilantai 4. Kira-kira ruangan apa ya itu.." tanya Kai bingung.

"Sehun-na. Ini untuk mu" kata Kai. "Ah iya hyung terima kasih" kata Sehun sambil mengambil sebotol jus jeruk.

"sedang apa dia diruangan ini?" bisik Kai. Lalu Kai teringat pada Sehun. "Sehun pasti sudah menungguku" lalu Kai berlari kekamar Sehun.

Diikutilah DO sampai disebuah ruangan. "ruangan apa ini?" lalu Kai sedikit mengintip diruangan itu. Terlihat DO sedang berdiri membelakangi.

"Eh, itu bukannya DO? untuk apa dia kemari lagi." kata Kai saat melihat DO berjalan dikoridor rumah sakit. "Baiklah aku akan mengikutinya"

Selama 3 hari itu juga Kai selalu menitipkan Buku Sehun pada temannya agar Sehun dapat belajar walau sedang sakit.

Ini sudah hari ke-3 dirumah sakit. Sebenarnya Sehun sudah boleh pulang. Tapi Kata Kai dia harus tinggal 2 hari lagi agar sembuh benar.

"Sehun, aku berangkat dulu ya" kata Kai didekat pintu keluar. "Ne hyung, hati-hati" kata Sehun menjawab perkataan kakaknya.

Setelah itu Kai dan Sehun berbicara panjang lebar, saling bercerita satu sama lain. Di pagi hari Kai bersiap untuk berangkat sekolah.

"Ah, mana mungkin itu DO. Untuk apa dia kemari" jawab Kai didalam lift. Lalu ia langsung menuju kamar Sehun.

Lalu ia berlari kecil untuk mengetahui apakah itu DO atau bukan. Tetapi saat sampai lobi. Orang itu menghilang. Kai melirik tapi tak ketemu.

Dijalan, beberapa meter sebelum memasuki rumah sakit. Terlihat seseorang yang ia kenal. "Itu seperti DO..." katanya bingung.

Setelah menyiapkan barang-barang. Kai langsung mandi dan bersiap untuk pergi ketempat Sehun kembali.

"Hah rumah ini tambah sepi saja" gerutu Kai sambil mengambi buku milik Sehun. Karena Sehun mengirim SMS pada Kai ingin dibawakan buku.

Setelah itu mereka pulang, berpisah ditengah jalan karena rumah mereka berbeda arah. Lantas Kai langsung pulang kerumahnya.

Tak lama setelah itu Kai dan DO pamit untuk plng. "Hati-hati hyung!" kata Sehun sebelum hyungnya menutup pintu. "Ne" terdengar dari luar.

"Wo~ Katanya kau ingin menjenguk Sehun?" tanya Kai pada DO. "Ah ne Kai!" jawab DO sambil berjalan mendekati tempat tidur Sehun.

Lalu Kai melingkarkan tangannya pada pundak Sehun. Memapah Sehun ketempat tidur. Melihat itu DO hanya terdiam. Lalu sedikit menunduk.

Melihat kejadian itu. Kai pun kaget, "Ah Sehun!" teriaknya "em? mwoya?" jawab Sehun santai. "Pabo, jangan banyak bergerak" bentak Kai.

Tiba didepan pintu kamar, Kai langsung menbuka pintu itu. Ternyata ada Sehun sedang mencoba berjalan menjauhi tempat tidur.

"Sehun berada di ruang 107" beritahu Kai. "Ah baiklah" jawab DO. Tak lama pintu lift pun terbuka. Lalu mereka langsung menuju kamar Sehun.

"Oh begitu, ayo kita ke kamar Sehun bersama." ajak Kai. "Baiklah ayo" jawab DO sambil mereka berjalan menuju lift.

Setelah itu DO langsung menghampiri Kai. "Sedang apa kau?" tanya Kai pada DO. "Emm... tidak kok hanya ingin menjenguk Sehun" jawabnya.

"Hoy!" teriak Kai pelan. Setelah teriakan itu DO pun melirik sedikit. "Terima kasih suster" kata DO pada suster yang ada dihadapannya.

Setelah beberapa lama, Kai akan kembali ke kamar. Saat sedang melewati lobi rumah sakit. Ia bertemu dengan DO yang sedang bertanya sesuatu.

"Katanya hyung tak akan meninggalkan ku lagi?" tanya Sehun meledek perkataan hyungnya kemarin. "Ah kau ini" jawab Kai datar sambil berjalan.

"Sekarang aku akan membeli makanan dulu dibawah. kau tunggu Sebentar ne?" kata Kai sambil menahan jalannya menuju pintu keluar.

"Enak saja. Yasudah sebentar lagi aku akan pulang dulu untuk mengambil beberapa benda." kata Kai sambil bangun dari duduknya.

"Ehehe, mian. Aku ingin menunggu kau sadar dulu" jawab Kai malu. "Pabo hyung" cela Sehun sambil menjulurkan ujung lidahnya.

"Hyung, ini sudah jam 9. Kau bolos sekolah. kau sudah kelas 3. Apa kau mau nilaimu jelek?" tanya Sehun marah.

Sehun yang tadinya sedang melirik jam tiba-tiba kaget dengan pertanyaan itu. "ah... Ne hyung? Sehun tak apa" jawab Sehun dengan senyum tulus

Tiba-tiba karena terasa suatu gerakan Kai pun terbangun ".... eng.... *loading ceritanya* Sehun! Sehun kau tidak apa?" tanya Kai panik.

"Hyung.. kau sampai belum ganti baju" kata Sehun berbisik pada dirinya sendiri. Lalu ia lihat jam, ternyata itu sudah jam 9.

Tiba-tiba orang yang berada diatas tempat tidur itu bangun, ya itu adalah Sehun. Dia baru sadarkan diri setelah kemarin diperiksa dokter.

Ya, itu Kai yang sedang menunggu Sehun yang kemarin tertabrak mobil. Kai terlihat sangat kelelahan. Baju nya pun masih sama seperti kemarin.

Rumah sakit Ruang 107. Terlihat seorang pemuda sedang tertidur dengan tangan kepala berada diatas satu tempat tidur pasien.

Summary: Kai dan Sehun adalah Kakak-Adik berbeda 1 tahun. Kai kelas 3 & Sehun kelas 2 di Seoul ArtHighSchool. Orang tua mereka sibuk bekerja


 
*Baca dari bawah ke Atas!

Author: F

Sambung ke cerita selanjutnya

Zudah zelezai '-')/ hehe maaf jelek~

"hehehe" terdengar kikihan Sehun sebelum pintu ruangan itu tertutup. ----END----

"Hyung...saranghae" kata Sehun sambil dibawa menjauh dari Kai masuk ruang periksa oleh suster menggunakan tempat tidur. "Ne pabo!" jawab Kai

"Maaf hyung, Maaf. Aku tak akan nakal lagi" lanjut Sehun. "Sudah diam kau bodoh! kau berat" canda Kai.

"kau bodoh, mulai sekarang aku tidak pernah meninggalkan mu. Kau adik ku satu-satunya" kata Kai marah sambil terus menggendong Sehun.

"Sehun bodoh!" teriak Kai sambil menggendong adik nya. "Hyung ... Maafkan Sehun ... Sehun menyusahkan hyung" kata Sehun setengah sadar.

"Sehun pabo! Sehun bodoh! Sudah tahu kau tidak bisa menyebrang! makanya walau marah aku tetap berada disampingmu! agar kau tidak celaka!"

"Sehun .... " Kai bergumam lalu berteriak "SEHUN!!" ia pun berlari menuju tempat Sehun. Ia Gendong adiknya. Ia berusaha sekuat tenaga.

Tiba-tiba langkah Sehun terhenti. Ia melihat ada dua buah cahaya mendekatinya --BRAK!!!-- "Hyung..." Kai merasa terpanggil, lalu ia menoleh.

"Ah itu Hyung! ... HYUNG!!!" teriak Sehun sambil berlari "HYUNG!!! Tunggu hyung!!!!"

Sehun kebingungan, dia memutar badannya beberapa kali untuk mencari hyungnya. Dia kehilangan jejak hyungnya. Tapi tak berapa lama..

"Tidak, Lepaskan!" lalu Kai mundur beberapa langkah, lalu berlari. "Hyung!!" Sehun memanggil hyung nya lantas berlari mengejar Kai.

"Kau?!" tanya Kai kesal tapi heran. "Hyung maafkan Sehun, ayo kita pulang hyung. maafkan Sehun" kata Sehun sambil memegang tangan hyung nya.

Kai melihat Sehun sedang jongkok dipojokan depan bar. Sudah mulai malam. Ia seperti menangis. Kai mendekatinya....

"Sehun?...." guman Kai. Kai terdiam sebentar "Sehun!" lalu Kai mengejar adiknya. "Dimana dia...." tanya Kai melirik keluar bar.

Sehun merintih sakit sambil menutup kupingnya... Mendengar seperti ada suara yang ia kenal, Kai melihat Sehun mulai keluar dari bar. Oleng.

Sebelum sempat memanggil hyungnya, kupingnya terasa sakit. kepalanya pusing. Sehun memang tidak suka tempat yang terlalu ramai.

Dari kejauhan dan terhalang beberapa orang terlihat hyung nya sedang memegang gelas kecil, duduk sendirian sambil termenung. "Hyu........."

"Tempat apa ini? musik nya keras. Bau nya aneh. Orang-orang menari. Ah ini bar. Apa yang hyung lakukan ditempat seperti ini" tanya Sehun

"... tempat apa ini" tanya Sehun bingung. "Aku kira dia belajar bersama temannya, Tapi kenapa malah ketempat seperti ini.." lalu Sehun masuk

Sehun mengikuti Kai, Tak terlalu jauh karena takut kehilangan. Kai sepertinya tidak menyadari keberadaan Sehun.

"Sehun akan menjadi agen rahasia malam ini, hahahaha" canda Sehun pada dirinya.

-Sore hari- Kai sudah bangun, Sehun tahu dia akan pergi. Sehun berpura-pura tidur. Saat Kai sudah keluar dan cukup jauh. Dia mengikutinya.

"Sudah hampir tengah hari, Hyung masih tidur. Apasih yang hyung lakukan setiap malam? Sehun penasaran. Baiklah malam ini akan ku ikuti!"

"Emm... apa itu..." tanya Sehun bingung. "Hyung sudah membacanya... tapi dia masih tidur saat ini. Untung hari ini libur sekolah." lanjutnya

Dengan hanya memakai handuk yang dilingkarkan dipinggang dia keluar kamar mandi. "Hyung..." bisiknya sendiri.

-paginya- "Apakah hyung sudah membaca surat ku" pikirnya saat sedang mandi. "Aku akan menanyakannya~" lalu dia mematikan shower nya.

"Apa ini? Sehun? Siapa Sehun? Alasan dia menulis ini" kata Kai. Lalu ia meremas surat itu. Ditaruhnya surat itu diatas meja.

-larut malam- Kai pun pulang, terlihat cape. Tak fokus. Seperti sedikit mabuk. Lalu Kai menemukan sepucuk surat dimeja makan.



Sepucuk surat dari Sehun... pic.twitter.com/0rbf8UyF 

"Ini sudah hampir larut, hyung belum pulang juga. Baiklah aku menulis surat saja untuknya." ide Sehun.

"Hyung pergi lagi, kapan aku dapat waktu menjelaskan masalah waktu itu. aku masih tak enak. Hyung..." lalu Sehun menghela nafas dan masuk.

"Ada apa hyung?" tanya Sehun bingung. "Kau masuk saja duluan" setelah berkata itu, dia langsung berlari. Tak tahu kemana.

Hari itu terasa cepat, seperti biasa mereka langsung pulang ke rumah. Tapi ... sesampainya di depan gedung apartemen, Kai berhenti.

"Ah syukurlah hyung sudah bangun" gumam Sehun sambil mengelap wajahnya dengan handuk. Tak lama setelah itu, mereka pergi ke sekolah.

Saat Sehun selesai mandi, Ia mendapati Hyung nya berada di depan kamar mandi. Mereka saling menatap, tapi Kai langsung masuk kamar mandi.

"Hyung... kenapa kau tidur didepan TV. Tak biasanya, biasanya kau tidur teratur. Kau kenapa hyung?" .... tanya Sehun bingung pada dirinya.

Lalu Sehun bangun dari tempat tidurnya, dia berjalan keluar kamar. Ia mendapati Hyung nya sedang tidur di sofa depan TV.

-paginya- "Tidur ku nyenyak malam ini" Itulah kata yang diucapkan Sehun setelah matanya terbuka. "Hyung semalam pulang jam berapa ya?"

"Ah ini tas hyung. Mungkin ia pergi lagi. Yasudah aku hari ini lelah. Aku akan tidur duluan" lalu Sehun mandi dan bersiap tidur.

"Aku pulang" kata Sehun sambil membuka pintu rumahnya. "Ah? Apa hyung tertidur? sepi sekali." gumam Sehun. Tapi ... ia tak ada.

"Apa hyung baik saja ya? Baiklah aku akan pamit sekarang. Lalu pulang. Untung rumah teman ku ini hanya di apartemen sebelah" ujar Sehun.

Seolah tak mendengar perkataan itu, Kai hanya diam. Melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

"Hyung, hari ini aku akan pergi kerumah temanku sepulang sekolah. Hyung pulang sendiri saja ya" kata Sehun sambil berjalan.

Lalu Sehun segera tidur kembali kekamarnya. Keesokan paginya~ Seperti biasa mereka pergi sekolah bersama. Dan seperti biasa, tak ada kontak.

"Hyung tumben ga ganti baju. Biasanya dia tidak bisa tidur sambil memakai celana jeans" pikir Sehun bingung. "Ah mungkin lelah" jawab Sehun.

Lalu Sehun berjalan menuju kamar Kai, Yang ia lihat adalah hyung nya yang tidur terlentang dikasurnya. Tidak ganti baju.

"Ah, Hyung!" Sehun kaget dan terbangun dari tidurnya. "Ah aku ketiduran. Apa hyung sudah pulang?" tanya Sehun penasaran.

"Ah mungkin mau membeli sesuatu atau bertemu temannya" pikir Sehun. "Ini sudah hampir 3 jam ia keluar. Hyung sedang apa..." Sehun Khawatir

Malam ini berbeda, malam ini Kai keluar. "Hyung mau kemana?" tanya Sehun khawatir. Tapi Kai tidak menjawab apa-apa. Hanya pergi.

Mereka hanya jalan bersama. Kai fokus pada jalanan. Dan Sehun fokus pada Kai. Sehun terus memikirkan kesalahannya. "Hyung..." dalam hatinya.

"Aku lelah" keluh Kai. Sekolah sudah selesai. Seperti biasa Kai pulang bersama Sehun. Tapi lagi-lagi dia masih tak mengobrol dengan Sehun.

3 hari, dan berita itu belum hilang. Semua orang yang tahu masih mengingat hal itu. "Aku lelah" kata Kai.

Setelah kejadian itu Kai mulai berubah. Menganggap Sehun tidak ada. Seolah dia hanya sendiri.

Meninggalkan Sehun yang sedang berdiri dengan DO yang terdiam saat Kai pergi keluar kantin. Semua orang melihat padanya.

"Hyung. Aku ingin bicara" Sehun datang saat Kai sedang makan makanannya. Kai melirik Sehun. Tak lama-lama, Kai berdiri lalu pergi.

DO langsung berlari dibelakang Kai untuk mengejarnya. "Ayo makan" kata DO sambil merangkul pundak Kai. Mereka terus berjalan menuju kantin.

Pelajaran pun dimulai. "Ya sekarang kalian boleh istirahat" kata seorang guru didepan kelas. Setelah itu Kai langsung menuju kantin.

"Sudah jangan dipikirkan" kata DO menenangkan. Tapi Kai hanya diam. Tak berbicara apa-apa.

Setelah panggilan itu, ia hanya berjalan menuju kursinya. Duduk. "Jangan salah bawa buku lagi" celetuk seseorang dibelakangnya.

"Aku tak kuat" rintih hati Kai. Orang yang perfect, langsung jatuh hanya dalam 1 hari, ya itu Kai.

Sesampainya dipintu kelas. DO memanggil dari kursinya "Kai!" Seketika itupun semua mata teman sekelasnya bersarang pada Kai seorang.

"Benar kataku. Itu sudah menyebar" pikir kai. Hatinya terasa sakit saat dilihat seperti itu. "Mereka jahat" dalam hati Kai.

Sesampainya di Sekolah, belum sampai kelas. Mata Kai sudah tertuju pada mata siswa lain. Saat ia lewat pasti mereka mundur 1 atau 2 langkah.

Sehun merasa tidak enak. "Mungkin hyung benar-benar belum mengerti. Aku harus menjelaskannya" pikir Sehun.

Kai hanya bertingkah seolah Sehun tidak ada. Seolah ia hanya sendiri.

Hari berikutnya tiba. Seperti biasa. Mereka berangkat bersama, tapi ada yang beda. Mereka tidak berbicara satu sama lain.

"Syukurlah kalau hyung mengerti" kata Sehun sambil menutup pintu kamar Kai.

"Emmm itu....." sebelum Sehun selesai menjawab perbincangan itu sudah dipotong oleh Kai, "tak perlu kau jawab. Aku mengerti. Sekarang pergi"

"Sebelum pergi ada 1 pertanyaan. Kenapa kau menulis kata-kata seperti itu?" Tanya kai datar tanpa ekspresi apa-apa.

"Pasti berita itu sudah tersebar seisi sekolah sudah tahu. Percuma aku masuk sekolah lagi" lanjut Kai. "Tapi hyung...." balas Sehun.

"Hyung, makan dulu" kata Sehun sambil sedikit membuka pintu kamar hyung nya itu. "Aku tak perlu makan, hanya ingin mati." Jawab Kai datar.

Tak terasa sudah beberapa jam sejak DO pulang tadi. Kai hanya diam, posisi tidurnya tidak berubah dari tadi sore. Hanya seperti itu.

Setelah itu lantas DO pergi sambil kesal. "Urus kakak mu!" Kata DO sedikit membentak Sehun sambil berjalan keluar pintu.

"Aku hanya ingin memberi tahu! Kalau Sehun sudah menyelesaikan masalah itu. Ia sudah bilang bahwa kau salah membawa buku miliknya!" Jelas DO

"PERGI KATA KU! BAWA JUGA ADIK MUNAFIK ITU!" bentar Kai sambil memandang DO tajam. DO pun kaget dengan perkataan itu.

"Pergi kau" jawab Kai datar. "Apa maksud mu pergi?" Tanya DO. "Pergi kata ku" jawab Kai datar. "Tapi......" potong DO.

Kai lalu melirik sedikit pada arah pintu kamarnya. Ternyata itu adalah DO. "Hai. Apa kabarmu?" Basa basi DO.

Sore hari, terdengar suara pintu terbukan. Ia hanya menatap langit-langit. "Tok! Tok!" Terdengar suara ketukan pintu.

Sampai dirumah ia hanya diam dikamar, seharian tak keluar. Keluar hanya untuk kekamar mandi.

Setelah mengambil tas, lalu Kai langsung pulang. Padahal itu belum jam pulang sekolah. Ia muak dengan sekolah hari itu.

Saat ia masuk kelas tadi banyak orang berbisik "kakak macam apa dia itu? Tak pantas... egois... gagal..." seperti itu yang terdengar.

Setelah itu Kai lantas pergi ke kelasnya. Dikelasnya ia dilihat aneh, di "cap" sebagai orang yang gagal. Lalu ia mengambil tas nya.

"Jadi seperti ini perasaan mu padaku selama ini?!" Bentak Kai. "Munafik, adik macam apa kau" sambung Kai lalu pergi keluar ruangan.

Ternyata buku itu adalah buku yang tadi dibacakan oleh guru dikelasnya. "Ah, itu....." jawab Sehun bingung. Guru itu hanya bisa diam.

"Ya bu? Ada apa saya dipanggil kemari?" Tanya Sehun bingung. "Heh pabo! Apa maksudnya ini?!" Potong Kai dengan nada marah dan memberi buku.

Disebelah kursi yang akan diduduki Sehun sudah terlihat Kai yang menunduk, mukanya kesal dan seperti akan meledak.

"Se...se..lamat siang" Sehun memberi salam pada guru BP. "ya silahkan duduk." Balas guru itu ramah.

Tak lama setelah Kai diruang BP, Sehun pun datang menyusul. Ia takut, tampang Sehun begitu kebingungan, pucat, keringatnya mengalir.

Seketika itu pun Kai malu, marah, kesal. Mukanya merah seperti mau meledak. "Keluar kau. Masuk ruang BP!" Perintah guru itu.

"AKU BENCI KAI. AKU SELALU DITINGGALKAN DI RUMAH. AKU KESEPIAN. KAU ANGGAP AKU APA? KAKAK TAK PUNYA PERASAAN" baca guru itu di depan kelas.

"Jongin! Apa ini?" Tanya guru setengah berteriak. "Ah? Apa pak maksudnya?" Tanya Kai bingung. Ini ...........

"Kumpulkan tugas kalian!" Kata seorang guru didepan kelas. Dengan santai Kai mengumpulkan buku itu pada guru nya.

"Ah ayo kita kembali" kata DO. "Yo!" Kai menjawab ala rapper. Mereka pun masuk ke kelas mereka kembali.

"Apa tugas mu sudah dikerjakan?" Tanya DO. "Ya aku sudah mengerjalannya." Jawab Kai tenang. Tak lama bel masuk kembali berbunyi.

Kai pun keluar kelas menuju kantin. Seperti biasa ia ke kantin untuk makan bersama DO seperti biasanya.

*sampai disekolah* "ah pelajaran ini membosankan!" Gerutu kai sambil terus mencatat pelajaran. Tak lama pun bel istirahat berdering.

Mereka tinggal hanya berdua. Orang tua mereka sibuk diluar kota. Jadi setiap pagi mereka berangkat berdua menggunakan bus.

"Hyung cepat. Kalau tidak aku akan berangkat duluan" kata Sehun. "Tunggu aku. Kau pabo seenaknya." Balas Kai.

"Bukannya kau membangunkan ku. Pabo" kata Kai protes pada Sehun. Lalu Sehun hanya melirik hyung nya sampai kai masuk kamar mandi.

*keesokan harinya* Kai bangun dari tidurnya. Ia bangun lebih siang dari biasanya. Saat keluar kamar, ia lihat Sehun sedang sarapan.

"Sepi. Mungkin Sehun sudah tidur" pikir Kai. Lalu Kai segera mandi dan istirahat.

Lalu kai berjalan keluar lift, sampailah ia didepan pintu rumahnya. Lalu ia membuka pintu rumah, "Aku pulang!" katanya dengan nada datar.

"Ah! mungkin maksudnya itu! aku harus ujian dengan baik, jangan mengecewakan appa dan eoma ku!" pikir kai -"ting!" suara lift sudah sampai-

*sampai dirumah* *rumahnya apartemen ya* -dalam lift- "Hai Kai, do the best" ucapnya pada dirinya sendiri seraya melihat dinding lift.

Tapi hal itu membuat Kai semakin memutar otaknya. Tapi ia sama sekali tak tahu apa maksudnya itu. "Ah aku harus fokus, ujian sudah dekat!"

Dengan perasaan heran Kai keluar dari tenda itu. "Apa maksudnya ini?" tanya Kai bingung pada dirinya sendiri. "Ah sudahlah!" akhirnya.

"Baik, do the best for your family" kata orang itu. "Ah? Apa?" tnya Kai bingung. "Kesempatan tak datang 2x" balas orang itu. Kai: "ah baik"

"Hai anak muda, ambil salah 1 kartu ini" kata seseorang dengan tudung. Sontak Kai bingung dan mengambil 1 kartu dari tangan orang itu.

Sebuah tenda kecil tertutup menyita perhatiannya. "apa itu?" tanya kai pada dirinya sendiri. "aku akan mencoba masuk." ingin tahunya.

Satu hari saat hari libur, Kai sedang berjalan-jalan ke sebuah taman bermain (kaya dufan gitulah) bersama beberapa temannya.

Skrg mereka sudah bersekolah di Seoul Art School. Saat ini Kai pada tingkat 3, yaitu tingkat terakhir, sedangkan Sehun berapa pada tingkat 2

Kai adalah orang yang supel, aktiv dan berkharisma. Sedangkan Sehun adalah adik yang kalem, manja dan tidak terlalu suka keramaian.

Kai dan Sehun hanya berbada 1 tahun. Ya umur mereka memang dekat, tapi sikap mereka tak sedekat umur mereka.

Summary: Kai dan Sehun adalah kakak - adik. Orang tua mereka sangat sibuk dengan pekerjaaan mereka.

Sip mulai ya ^^

Gua lagi mau FF Live Tweet gendre Brothership. Cast: Kai & Sehun.