*Baca Dari Bawah ke Atas!


Author: F

--------------------------------------------------------------------------Udah deh, ga tegang ya kaya yang pertama ada lari-larinya? hehe mianhae abis tadi banyak gangguan kalo ada yang kelewat -_-)/ wks

nb: Untuk ramalan yang dimaksud Kai, lihat awalan cerita dari FF sebelumnya.

-END-

Setelah itu mereka menjadi "keluarga". Saling mengisi satu. Dua Kakak beradik ini sekarang tidak merasa ditinggalkan lagi satu sama lain.

Kai's Mind: "ternyata ini maksud dari ramalan itu, keluarga...."

"aku tak sudi mempunyai suami seperti mu!" teriak DO dari kamar sambil melempar bantal tepat didepan muka Kai.

"Anggap aku adalah ayah mu, DO sebagai Eoma dan Sehun sebagai kembaran mu" lalu kai tersenyum setelah menjelaskan itu.

"oke chagia!" jawab DO sambil berlari ke kamar Kai. "Luhan, anggap saja kami sebagai saudara ya" kata Kai pada Luhan.

"Kalian ini seenaknya" Kai cemberut. "Baiklah kau akan tidur dengan ku DO. Lalu Sehun dengan Luhan" jelas Kai.

"Ya hyung, Sehun kesepian. Lagi, Hyung dan DO hyung bisa belajar bersama" jawab sehun polos. "Hai hyung" Luhan memberi salam dari balik DO.

"Kalian?" kata Kai kaget. "Mwo? wae? Sehun mengundang kami disini. Katanya dia kesepian. Dia meminta kami tinggal disini" jawab DO.

"Siapa itu.....? Sehun!! tolong bukakan pintu." teriak kai. "Ya hyung bentar..." jawab Sehun. Lalu Sehun berlari membuka pintu.

-Dalam apartemen Kai- "Dasar orang itu....kenapa tak bilang" gerutu Kai. "TINGTONGGGGG!!" terdengar bunyi bell.

"Jadi?.........." sebelum Kai selesai DO sudah memotong. "Ya~ kita tetangga sekarang...." jawab DO sambil masuk apartemen.

"Ini rumah ku" kata DO. "kau lupa? tempo hari aku meminta kau antar ke office apartemen ini, jadi aku pindah. didepan kamar mu." lanjutnya.

Saat sampai didepan apartemen, "Kalian mau kemana?" tanya Kai. "Pulang" balas DO. "Rumah kalian?" tanya Kai heran.

"Woy sudah, kalian ini" Kata Kai melerai. "Iya ayo kita pulang.." ajak DO.

"Hari ini sangat lelah" kata Sehun. "Aku tidak lelah" Jawab Luhan polos. "Kau kan sudah lama tak sekolah" Balas Sehun jengkel.

"mianhae chagiaaaaa~" ledek DO sambil berlari meninggalkan Kai. "awas kau!" lalu Kai mengejar DO.

"Ya wajarlah... Luhan kan baru disekolah ini. Jadi dia butuh 'guide'. Yakan?" kata DO. "Hai, memang adik ku pemandu apa?" balas Kai kesal.

"Lihat mereka berdua, bagaikan anak kembar tak terpisahkan. Aku sedikit iri pada mereka" Kata Kai sambil melihat Sehun dan Luhan.

"Bagaimana dengan surat-surat Luhan?" tanya Kai pada DO. "Sudah beres, untung kau membantu ku." balas DO. "ah tak apa, kita kan teman" Kai

"Benarkah? wooo hebat!!" Balas Sehun gembira. "Mohon bantuanya....Sehun" kata Luhan. "eh, ia Luhan" jawab Sehun canggung.

"Jadi dia bisa sekelas dengan ku?" tanya Sehun gembira. "Nae Sehun, mungkin kalian akan sekelas" balas DO

"Umurnya sama dgn mu Sehun. Seharusnya ia sekelas dgn ku dan Kai. Tapi karena ia mulai sakit-sakitan, jadi dia harus berhenti sementara." DO

"Ya, terima kasih. teman" lalu Luhan tersenyum dengan ceria. "Oh iya, omong-omong. Umur mu berapa?" tanya Sehun.

"Luhan..." kata Sehun terdiam. "Nae?" jawab Luhan polos. "Akhirnya aku meluhatmu bangun." balas Sehun.

Ya, ini sama seperti Kai dan Sehun. Tak lama mereka pun menangis. Menghampiri Luhan bersama DO yang sedang berpelukan. "syukurlah" kata Kai.

"Ia hyung, tak akan" balas Luhan. Kai dan Sehun terdiam. Melihat Kakak-Adik yang selalu bertemu tapi berpisah. Mereka serasa melihat cermin.

"Jangan tinggalkan aku lagi Luhan......Jangan...." kata DO sambil memeluk Luhan erat.

"Luhan........" seketika tangis DO pecah. Tangis bercampur senang menyatu pada saat itu juga. DO langsung memeluk Luhan kuat.

Lalu semua mata tertuju pada Luhan, lalu mereka lihat Luhan mulai membuka mata. Setelah terbuka, lalu ia langsung tersenyum.

".............hyung"

"Diam kau Kai, urus adik mu. Sangat kekanakan" Kata DO. "Wae? aku tidak berkata apa-apa" Kai heran. ............lalu hening beberapa menit.

".......sudah"

Kai belum pernah melihat DO semarah itu, apalagi Sehun yang tahu DO adalah orang yang pendiam tetapi membentaknya seperti itu.

"Kau ini, kekanakan sekali! Kau tak tahu bahwa Luhan itu sedang sakit. Dia belum sadar selama 6 bulan ini. Apa kau tahu?" DO marah.

"Maaf hyung :(" kata Sehun sambil menunduk. Sangat merasa tak enak. Merasa sangat bersalah. Lalu duduk, dan keluar air mata.

"Luhan kau tidak apa kan..?" DO bertanya pada Luhan, lalu DO mengelus pipi Luhan yang baru saja dicubit Sehun.

"Sehun....kau....kasihan Luhan" sambung Kai. lalu Sehun hanya menunduk malu, merasa bersalah. DO langsung menuju samping Luhan.

"Sehun.....kau" panggil Kai. "Eh iya...." lalu Sehun baru sadar dan dia melepaskan cubitan dipipi Luhan.

Sehun: Eh ada hyung, Hai hyung....~ *lalu senyum polos dengan tangan masih menarik pipi Luhan*

Kai: "Sehun?" | DO: "SEHUN~!! JANGAN DICUBIT ITU ADIKNYA HYUNG! SEHUNNNNNNNN!!!! ;A;

saat mereka sampai depan kamar dan *JENGJENGGGGG!!!!* ada Sehun dengan pose sedang berada disamping Luhan, menarik-narik pipi Luhan.

-sampai dirumah sakit- "Kamar berapa?" kata Kai. "Makanya jangan sok tahu dasar kau. 267!" lanjut DO. "Ayo cepat!" kata Kai mendorong DO.

-Iklan- Typo itu membuat kegantengan bertambah. jangan komen dulu, ntar gua ngakak ini belom selesai baru mau ke puncak elah -_-

Lalu Kai menarik tangan DO dan berlari menuju rumah sakit itu. DO hanya tertarik oleh Kai. Tak berkata apa-apa, hanya mengikuti langkah Kai.

"Weh! Weh! diam! jangan berkata seperti itu lagi!" potong Kai sambil memotong janji nya diam selama DO bercerita. "Mari kita kesana!"

Hati ku sakit, kangen sekali dengan Luhan. Luhan .... aku lelah melihatnya tersiksa. Mungkin aku adalah kakak yang gagal.

Luhan adalah adik tiri ku. Walau kami tidak sedarah, tapi aku sangat sayang padanya. Aku sirik setiap melihatmu dengan Sehun.

Kau tahu kan kalau Ayah Ibu ku sudah tak ada? sebelum mereka pergi itu....dia menikah lagi. Jadi dia bukan ayam kandung ku.

Dia adalah Luhan, Dia sebenarnya adik ku. Keluarga yang kupunya satu-satunya.

-DO cerita lagi- Jadi dirumah sakit itu, ada seseorang yang aku sayang. Aku sangat sayang pada nya. Sangat Sangat....

Ah nae, akan ku kunci dahulu mulutku. Sreetttt *gaya kai sambil seolah menutup resleting mulutnya*

"Sebenarnya.... aku memang ada apa-apa ke rumah sakit itu...." DO memulai ceritanya. "NAH! APA KATAKU!" potong Kai. "Hai dengarkan aku dulu"

"Aku ingin bercerita, mengenai sesuatu..." kata DO berkata serius. "... Baiklah. Kau ingin cerita apa?" Balas Kai. *lalu DO mulai cerita*

Kai langsung menengok ke belakang. "Yo~ wae bro?" tanya Kai. "Lagak bahasa mu Kai" balas DO. "hehe, ada apa?" kata Kai cekikik.

-disaat yang sama saat Sehun diperjalanan ke rumah sakit- "Hah anak itu, aku jadi pulang sendiri." gerutu Kai. "Kai~!!!" panggil DO.

"Ayo bangun huaaaaa rawr!!!! hahahahahahaha" Canda Sehun sambil tertawa lebar. "Luhan, hehe peace. Wehehe.." lanjut Sehun tak bersalah.

"Apa kabar mu Luhan? baikkan?" tanya Sehun pada Luhan yang masih saja tidur. "Kau tidur lama sekali. Ayo bangun~" lanjut Sehun

"Luhan~~" teriak kecil Sehun sambil masuk dan memeluk erat Luhan. "Aku kangen pada mu" jelas Sehun.

Lalu setelah itu Kai pulang ke rumah. Tapi Sehun malah ke rumah sakit itu. Melihat Teman yang selalu ia sapa tp blm pernah menyapanya, Luhan

Lalu setelah itu Sehun langsung lari keluar sekolah. "Anak itu mulai aneh, apa karena tabrakan itu?" gumam Kai bingung.

"Mwoya? nanti ...." Kata Kai tapi sebelum Kai beres, Sehun sudah memotong "Tak apa hyung! aku akan lewat jalan yang tidak menyebrang!"

-disekolah- "Aku kangen Luhan" Gumam Sehun ditengah pelajaran. -pulang sekolah- "Hyung~ Sehun mau kerumah teman dulu" kata Sehun pd Kai.

Lalu setelah itu mereka langsung plng kerumah. Lalu sesampainya dirumah berjalan seperti biasa. hanya sejak kejadian itu, mereka lebih dekat

"hyung, apa kau benar tak tahu DO hyung bertemu siapa?" tanya Sehun. "Ia dia selalu tak beri tahu walau sudah ku tanya terus" jawabnya

"Sedang apa kau disini?" tanya Kai pd DO. "emm, tak ada. hehe." jawab DO sedikit aneh. "Aneh kau" jawab Kai sambil melambaikan tangan pd DO.

Lalu Kai dan Sehun berjalan keluar rumah sakit. Saat akan keluar, mereka bertemu dengan DO. "DO!" sapa Kai. "Eh Kai.." Kata DO reflek.

"Ayo bawa barang mu itu, aku sudah mengurus tentang rumah sakit ini~" Kata Kai berjalan keluar ruangan sambil diikuti Sehun. "Ya hyung~"

"Hyung apa kau tega menyuruh aku membawa semua ini?" rajuk sehun sambil mengeluarkan puppy eyes. "Ya! Ya! baiklah" Kai sambil mengambil tas.

"Sudah siappp~~~!" kata Sehun semangat. "Dasar kau ini" kata Kai melihat tingkah adiknya. "Baiklah bawa barangmu~" lanjut Kai.

-siang hari- "Sehun, ayo bereskan barang-barang mu" kata Kai saat baru dtng dan membuka pintu. Saat Kai melirik sudah ada Sehun dihadapannya

Karena Sehun sore ini akan pulang, maka ia setelah sampai kekamarnya langsung mandi dan membereskan beberapa barangnya.

Lalu setelah itu Sehun kembali ke kamarnya. "Dadah, cepat bangun ya." Kata Sehun pamit

"Nah bagaimana? segarkan? Sehun!" kata Sehun bangga setelah mengelap muka Luhan. "Muka mu lucu Luhan, kalau bangun. Kita harus berteman!"

"Karena aku teman yang baik, jadi aku akan mengelapi mu agar bersih dan segar" kata Sehun semangat. Lalu Sehun mencari lap untuk Luhan.

"pasti kau kangen ya bangun pagi-pagi. Maka ayo cepat bangun" kata Sehun pada Luhan. "kau sepertinya tambah pucat saja." kata Sehun.

Sehun sampai ketiduran diruangan itu -pagi hari- "emm...sudah pagi." kata Sehun sambil mengucek matanya. "Pagi Luhan" kata Sehun pada Luhan.

Semalaman Sehun bercerita, mulai tentang hyungnya, sekolah, sampai kenyataan ia tidak bisa menyebrang jalan sendiri.

Semalaman ia berada diruangan itu, Sehun sempat kembali keruangannya hanya untuk makan dan minum obat. lalu ia kembali ke kamar 267 itu.

Tak lama handphone Sehun berbunyi, "ah SMS Kai hyung....emm dia bilang dia langsung pulang. baiklah aku akan disini saja, hihihi" kata Sehun

"aman" kata Sehun setelah mengintip. Lalu Sehun masuk ke kamar 267 itu. "Sore Luhan~" kata Sehun sambil tersenyum.

"kalau ketahuan DO hyung pasti dia akan mengadu pd Kai hyung aku berjalan-jalan" lanjut Sehun sambil menyembunyikan badannya dibalik dinding

Tapi dekat pintu kamar itu ada pemandangan berbeda, DO keluar dari ruangan itu. "Ah itu ... oh iya aku harus sembunyi!" ide sehun.

"Baik hyung, yang lama ya" ejek Sehun sambil melambaikan tangan. Setelah itu Sehun diam-diam menuju ruangan 267 kembali.

Lalu ia melanjutkan makannya, Kai lalu berganti baju melepas baju seragamnya yang berkeringat. "Ah disini panas. Aku akan keluar dulu"

"ohok! apa hyung? berarti bukan siapa-siapanya" kt Sehun memberi alibi. "Lalu...Kenapa kau tersedak?" tanya Kai bingung. "hehe" jawab Sehun

"Ah iya, tadi aku bertanya pada DO tentang ruangan itu. Tapi Dia tidak bilang apa-apa" mendengar perkataan Kai itu, Sehun sedikit kaget.

"ah besok sore kau mungkin akan pulang Sehun. bersabarlah 1 malam lagi. Ini untukmu juga." jelas Kai. "ne hyung" jawab sehun pasrah.

"Eh hyung, sudah pulang? aku bosan disini hyung..." tanya Sehun basa-basi. Padahal ia baru 5 menit sampai ruangan itu.

Lalu Sehun berjalan cepat menuju kamar. Tak lama~ "Hoy!" terdengar suara dari arah pintu. Ternyata itu Kai yang sedang masuk kamar.

Pamit Sehun sambil melambaikan tangan pd Luhan saat akan menutup pintu. "Aku harus cepat kekamar, nanti kalau ketahuan jalan-jalan bisa ..."

Sekitar 2 jam ia berada diruangan itu. Sehun hanya mengoceh pd Luhan. "Ah, Saatnya Sehun makan. Hampir lupa. Dadah Luhan nanti bertemu lagi"

Lalu Sehun duduk disamping orang yang bernama Luhan tersebut, "kamu kenapa? pasti sakit ya? sama aku juga sakit." kata Sehun pada Luhan.

Lalu ia membaca, "Tuan Luhan". "Ahhhhhhh~ Sehun tahu pasti namanya Luhan, hehe" kata Sehun sambil menjulurkan sedikit lidahnya.

"permisi, kau siapa?" tanya Sehun. Tapi orang itu terus tidur. "Hmm, mungkin belum sadar" kata Sehun.

"Permisi...." Kata Sehun sambil membuka pintu. Tapi tak ada jawaban. lalu Sehun mendekati orang yang sedang berbaring itu.

"Ruangan ini kan?" Sehun sudah sampai didepan ruangan 267. Lalu Sehun mengintip dari kaca yang ada dipintunya. "Wah ada orang" katanya.

Lalu Sehun berjalan-jalan dirumah sakit itu, masih sambil memakai baju pasien berwarna biru langit. "lalalala~" senandung Sehun.

"Eh, kamar 267 kata hyung. Ada apa ya disana" tanya Sehun. "Kesana ah, daripada aku mati bosan disini" lanjutnya.

-jam 10- "Aku bosan" kata Sehun sambil menengadahkan wajah kelangit-langit. "Aku kan sudah sehat. Sejak saat itu hyung jadi lebih protektiv"

-pagi hari- "Hati-hati hyung!" kata Sehun pada Kai yang akan berangkat sekolah. "Kira-kira ada apa ya diruangan itu" gumam Sehun penasaran.

"Emm? Oprasi? siapa yang sedang dioprasi?" tanya kai sambil membuka sebungkus roti. "Tak tahulah hyung.." jawab Sehun.

"Mwoya? lantai 4? hmmm, bukannya itu ruangan untuk pemulihan oprasi?" jawab Sehun sambil berfikir mengerutkan kening nya.

"Sehun, aku bingung. tadi aku melihat DO masuk sebuah ruangan dilantai 4. Kira-kira ruangan apa ya itu.." tanya Kai bingung.

"Sehun-na. Ini untuk mu" kata Kai. "Ah iya hyung terima kasih" kata Sehun sambil mengambil sebotol jus jeruk.

"sedang apa dia diruangan ini?" bisik Kai. Lalu Kai teringat pada Sehun. "Sehun pasti sudah menungguku" lalu Kai berlari kekamar Sehun.

Diikutilah DO sampai disebuah ruangan. "ruangan apa ini?" lalu Kai sedikit mengintip diruangan itu. Terlihat DO sedang berdiri membelakangi.

"Eh, itu bukannya DO? untuk apa dia kemari lagi." kata Kai saat melihat DO berjalan dikoridor rumah sakit. "Baiklah aku akan mengikutinya"

Selama 3 hari itu juga Kai selalu menitipkan Buku Sehun pada temannya agar Sehun dapat belajar walau sedang sakit.

Ini sudah hari ke-3 dirumah sakit. Sebenarnya Sehun sudah boleh pulang. Tapi Kata Kai dia harus tinggal 2 hari lagi agar sembuh benar.

"Sehun, aku berangkat dulu ya" kata Kai didekat pintu keluar. "Ne hyung, hati-hati" kata Sehun menjawab perkataan kakaknya.

Setelah itu Kai dan Sehun berbicara panjang lebar, saling bercerita satu sama lain. Di pagi hari Kai bersiap untuk berangkat sekolah.

"Ah, mana mungkin itu DO. Untuk apa dia kemari" jawab Kai didalam lift. Lalu ia langsung menuju kamar Sehun.

Lalu ia berlari kecil untuk mengetahui apakah itu DO atau bukan. Tetapi saat sampai lobi. Orang itu menghilang. Kai melirik tapi tak ketemu.

Dijalan, beberapa meter sebelum memasuki rumah sakit. Terlihat seseorang yang ia kenal. "Itu seperti DO..." katanya bingung.

Setelah menyiapkan barang-barang. Kai langsung mandi dan bersiap untuk pergi ketempat Sehun kembali.

"Hah rumah ini tambah sepi saja" gerutu Kai sambil mengambi buku milik Sehun. Karena Sehun mengirim SMS pada Kai ingin dibawakan buku.

Setelah itu mereka pulang, berpisah ditengah jalan karena rumah mereka berbeda arah. Lantas Kai langsung pulang kerumahnya.

Tak lama setelah itu Kai dan DO pamit untuk plng. "Hati-hati hyung!" kata Sehun sebelum hyungnya menutup pintu. "Ne" terdengar dari luar.

"Wo~ Katanya kau ingin menjenguk Sehun?" tanya Kai pada DO. "Ah ne Kai!" jawab DO sambil berjalan mendekati tempat tidur Sehun.

Lalu Kai melingkarkan tangannya pada pundak Sehun. Memapah Sehun ketempat tidur. Melihat itu DO hanya terdiam. Lalu sedikit menunduk.

Melihat kejadian itu. Kai pun kaget, "Ah Sehun!" teriaknya "em? mwoya?" jawab Sehun santai. "Pabo, jangan banyak bergerak" bentak Kai.

Tiba didepan pintu kamar, Kai langsung menbuka pintu itu. Ternyata ada Sehun sedang mencoba berjalan menjauhi tempat tidur.

"Sehun berada di ruang 107" beritahu Kai. "Ah baiklah" jawab DO. Tak lama pintu lift pun terbuka. Lalu mereka langsung menuju kamar Sehun.

"Oh begitu, ayo kita ke kamar Sehun bersama." ajak Kai. "Baiklah ayo" jawab DO sambil mereka berjalan menuju lift.

Setelah itu DO langsung menghampiri Kai. "Sedang apa kau?" tanya Kai pada DO. "Emm... tidak kok hanya ingin menjenguk Sehun" jawabnya.

"Hoy!" teriak Kai pelan. Setelah teriakan itu DO pun melirik sedikit. "Terima kasih suster" kata DO pada suster yang ada dihadapannya.

Setelah beberapa lama, Kai akan kembali ke kamar. Saat sedang melewati lobi rumah sakit. Ia bertemu dengan DO yang sedang bertanya sesuatu.

"Katanya hyung tak akan meninggalkan ku lagi?" tanya Sehun meledek perkataan hyungnya kemarin. "Ah kau ini" jawab Kai datar sambil berjalan.

"Sekarang aku akan membeli makanan dulu dibawah. kau tunggu Sebentar ne?" kata Kai sambil menahan jalannya menuju pintu keluar.

"Enak saja. Yasudah sebentar lagi aku akan pulang dulu untuk mengambil beberapa benda." kata Kai sambil bangun dari duduknya.

"Ehehe, mian. Aku ingin menunggu kau sadar dulu" jawab Kai malu. "Pabo hyung" cela Sehun sambil menjulurkan ujung lidahnya.

"Hyung, ini sudah jam 9. Kau bolos sekolah. kau sudah kelas 3. Apa kau mau nilaimu jelek?" tanya Sehun marah.

Sehun yang tadinya sedang melirik jam tiba-tiba kaget dengan pertanyaan itu. "ah... Ne hyung? Sehun tak apa" jawab Sehun dengan senyum tulus

Tiba-tiba karena terasa suatu gerakan Kai pun terbangun ".... eng.... *loading ceritanya* Sehun! Sehun kau tidak apa?" tanya Kai panik.

"Hyung.. kau sampai belum ganti baju" kata Sehun berbisik pada dirinya sendiri. Lalu ia lihat jam, ternyata itu sudah jam 9.

Tiba-tiba orang yang berada diatas tempat tidur itu bangun, ya itu adalah Sehun. Dia baru sadarkan diri setelah kemarin diperiksa dokter.

Ya, itu Kai yang sedang menunggu Sehun yang kemarin tertabrak mobil. Kai terlihat sangat kelelahan. Baju nya pun masih sama seperti kemarin.

Rumah sakit Ruang 107. Terlihat seorang pemuda sedang tertidur dengan tangan kepala berada diatas satu tempat tidur pasien.

Summary: Kai dan Sehun adalah Kakak-Adik berbeda 1 tahun. Kai kelas 3 & Sehun kelas 2 di Seoul ArtHighSchool. Orang tua mereka sibuk bekerja





Leave a Reply.